BANGUNAN KEBANGSAAN
BANGUNAN KEBANGSAAN
Bahasan ringan 28 Oktober 2021 Momentum Sumpah Pemuda sebagai Hari dimana Lahirnya Bangsa Indonesia
Oleh SJ. Samal
Berasal dari akar kata "bangun", ia tersusun secara sistematis. mulai dari rencana, perencanaan, model, ukuran bahan-bahan, pola kerja, tenaga kerja, kebutuhan, konsumsi dan cukup banyak lagi serta beragam.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), bangunan adalah sesuatu yang hendak didirikan, atau dibangun. Setiap pembangunan, apapun jenisnya selalu berangkat dari dasar, sementara defenisi untuk kata "bangun" sendiri merujuk kepada seseorang yang bangkit atau bangun dari duduk atau berbaring.
Kata pembangunan atau bangun memiliki cukup beragam maksud dalam KBBI, akan tetapi pada prinsipnya sama terhadap alas sebagai pijak dan untuk pembangunan pastilah fondasi akan selalu menjadi alas untuk segala bentuk dari kata pembangunan, karena setiap bangunan apapun model dan bentuknya kelak selalu sesuai dan serasi dengan fondasi dan begitu pula dengan bangunan yang nantinya telah jadi.
Kuat dan tidaknya, kokoh dan tidaknya suatu fondasi bangunan bergantung pada proses pembuatanya, yakni bagaimana jenis campuran dan kualitas suatu bahan, maka dari itu suatu fondasi bangunan haruslah terpenuhi segala kebutuhan pembuatanya, seperti semen, pasir, air, besi, batu atau kerikil dan lainya. Jika kurang salah satu dari bahannya, maka dapatlah dipastikan fondasi itu akan rentan ambruk.
Nah, lalu bagaimana dengan membangun Bangsa Indonesia?, bagaimana dengan membangun fondasi Negara agar kokoh dan tahan terhadap semua jenis musim, cuaca dan kondisi?
Pertama-tama adalah dengan memperkuat kedudukan bangsanya dahulu, karena bangsa terdiri dan terbagi atas dua komponen yakni rakyat dan wilayah, karena bangsa adalah fondasinya Negara bangsa yang sebagai fondasi harus diperkuat. untuk dapat memperkuat bangsa, maka perkuat saja rakyat dan wilayah, karena ketika diperkuatnya rakyat dan wilayah sebagai satu kesatuan kebangsaan maka telah memperkuat bangsa sehingga dengan diperkuatnya bangsa, maka dapat dipastikan Negara sebagai bangunan akan menjadi kokoh.
Bagaimana caranya memperkuat rakyat dan bagaimana caranya memperkuat wilayah?
Rakyat secara defenisi adalah suatu kehendak jiwa yang ingin bersatu di dalam suatu teritorial tertentu. Sementara wilayah secara defenisi adalah suatu areal yang dibatasi lahan geografis.
Ingat, Indonesia ialah Negara Kepulauan, yang maknanya dari Negara kepulauan adalah Negara yang terbangun atas dasar pulau-pulau yang disatukan. Makna dari pulau-pulau adalah Indonesia lebih luas lautan dari pada daratanya. akan tetapi sekali lagi perlu untuk dipahami bahwa pulau bukanlah sebagai pemisah melainkan pemersatu dan lau adalah aset untuk rakyat dapat terus hidup dan berpenghidupan. Indonesia sendiri merupakan Negara Kesatuan Kebangsaan yang terbagi dan tersebar dalam pulau-pulau, jumlah pulau di Indonesian berkisa 17. 000, dan yang dihuni manusia sebesar 13.000 pulau sisanya sekitar 4.000 belum dihuni.
Kesatuan Kebangsaan yang terdiri atas pulau-pulau ini memiliki filosofi bangsanya dahulu dilahirkan, barulah negara dibentuk kemudian. yakni bangsa terlahir pada tanggal 28 Oktober 1928, menyatakan merdeka tanggal 17 Agustus 1945 dan kemudian membentuk negara pada tanggal 18 Agustus 1945. hal ini jelas tertuang dalam batang tubuh Undang-undang Dasar (Naskah Alsi), pada pasal 1 ayat (1), yakni "Negara Indonesia ialah Negara Kesatuan yang berbentuk Republik.". Makna pada kalimat tersebut adalah Negara Indonesia ialah Negara kesatuan kebangsaan yang terbangun dari berbagai pulau dan beraneka ragam warna kulit, bahasa, adat istiadat dan lainya, dan dari kesatuan kebangsaan (bangsa) ini kemudian membentuk Republik (Negara), dengan demikian maka benarlah bahwa filosfi Bangsa Indonesia adalah bangsa membentuk negara, atau bangsanya dulu lahir barulah negara dibentuk kemudian.
Bila ditinjau lebih jauh dalam aspek keagaaman, dalam Al-Quraan surat Al-hujurat: 13 yang artinya: "Wahai manusia sungguh, kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian kami jadikan kamu berbangsa-berbangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sungguh, yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Maha Teliti." kemudian Qs. Ar-Ruum : 2, yang artinya : " dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah penciptaan langit dan bumi, perbedaan bahasamu, dan warna kulitmu. sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang mengetahui'.
Oleh karena itu, bangsa Indonesia yang berbeda pulau, warna kulit, bahasa dan adat istiadat disatukan oleh Pancasila dengan simbol burung Garuda itu dan pada kaki burung Garuda itu mencengkram pita bertuliskan Bhineka Tunggal Ika. Bhineka Tunggal Ika ditafsirkan sebagai "berbeda-beda tetapi tetap satu jua". GARUDA merupakan singkatan dari "Gabungan Rupa-rupa Budaya", semetara Bhineka Tunggal Ika tidak hanya dimaknakan sebagai "berbeda-beda tetapi tetap satu jua melainkan Bhi Ika, Tunggal Ika, Bhina Ika adalah ikatan kebangsaan yang tercermin pada berbagai bahasa daerah, sementara Tungga Ika dicerminkan pada bahasa Indonesia.
Jelas sekali bahwa setiap di adakannya musyawarah yang digelar di daerah akan lebih condong kepada penggunaan bahasa daerah setempat dan musyawarah nasional akan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan lagi benar. Bahasa adalah ciri dan cermin suatu bangsa, bhina ika dan akhirnya merupakan sikap pembinaan negara dalam membina da mengembangkan bahasa suatu daerah sebagai cerminan kebudayaan suatu bangsa. sementara tunggal ika akan memiliki peran penting dalam kegiatan-kegiatan Nasionaln dan kenegaraan.
Negara Indonesia akan dijaga oleh dua kebudaaayan besar sebagai tolak ukur suatu bangsa dan bahasa akhinya menjadi ikatan yang menghubungkan perbedaan menjadi kesatuan sehingga tidak hanya sebatas ideologi yang disaring tetapi juga bahasa-bahasa Negara lain, demi menjaga perubahan pada bahasa, oleh karena itu bukanya menolak ideologi lain atau bahasa lain tetapi kami juga memiliki falsafah sendiri yakni Pancasila dan memiliki bahasa ibu (bahasa daerah) dan bahasa ikatan (bahasa Indonesia) yang perlu dijaga dan dikembangkan.
Istilah-istilah dan ucapan-ucapan yang setiap hari digunakan, hingga akhirnya berkembang di kalangan masyarakat, sesungguhnya telah merubah dan merusak kebudayaan dari bahasa suatu negara, seolah-olah hal itu adalah sesuatu yang biasa. mempelajari bahasa lain boleh-boleh saja sebagai syarat dalam komunikasi atas ras, akan tetapi sampai sesama anak bangsa harus menggunakan bahasa negara lain, sesungguhnya terlalu, ya terlalu sebab terlalu dengan bangga dengan kesalahan. apakah bahasa Indonesia bukan bahasa dari Tuhan hingga menjadikanmu atau kalian seolah memandang rerndah hal ini? Karena jika benar-benar kamu mencintai Tuhan-mu maka sesungguhanya cintailah apa yang ada pada mu, sadarilah posisimu? Siapa kamu? Dari mana asal-usul mu? Dan dengan siapa kamu berbicara?
Oleh karena itu Jika teman mu orang Indonesia, alangkah baiknya menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar sehingga hal itu akan menumbuh rasa kecintaan mu kepada negerimu dan rasa kecintaan mu kepada Tuhan mu.
SELAMAT HARI LAHIR BANGSA INDONESIA
DENGAN MOMENTUM SUMPAH PEMUDA
28 OKTOBER 1928 - 28 OKTOBER 2021.
Posting Komentar untuk "BANGUNAN KEBANGSAAN"